Monday, July 25, 2016

"SEPET"



Manis jelas
Asam jelas
Pahit apalagi
Sepet yang mendua, susah dijabarkan rasanya


Kamu, ya Kamu
Mengenalmu rasanya sepet, tidak jelas, mengambang
Kenapa?
Ketika kamu ku tanyakan, kamu ingin masuk ke kategori mana dalam hidupku? Sekedar tahu? Kenal? Sangat Kenal? Atau tidak dikenal sama sekali?
Kamu hanya diam, bingung,  dan ragu untuk memilih


Berbesar hati adalah obat untuk rasa “sepet” ku ini
Hijrah juga adalah obat untuk rasa “sepet” ku ini
Aku hanya perlu berani, doa, dan usaha perbaikan diri
Insya Allah nanti akan ada rasa “manis” yang menanti
Seseorang yang tanpa ragu menjawab kategori ku
Seseorang yang siap menantangku dan menggenggam tanganku untuk bersama-sama berhijrah menuju jannah-NYa, 

Amiin ya Allah, Amiin Allahumma Amiin


Bireuen, 25 July 2016, 18.15 wib
Hikmah makan buah Jamblang 

Wednesday, July 20, 2016

1/4 Abad + 1 tahun = 26 TAHUN













Minggu, 01 juli 1990 – Jumat, 1 Juli 2016 (25 Ramadhan 1437 H).

Tepat melewati 1 tahun + 1/4 abad.

Friday, June 10, 2016

Al Awwalu Jumuah Barakah fi Syahri Ramadhan 1437 H/ Juni 2016 M





يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ(183)

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa,(Q.S Al- Baqarah, 183)

                     Alhamdulillah masih diberi kesempatan oleh Sang Maha Rahman, Maha Rahim untuk mencicipi bulan yang penuh berkah ini. Bulan di mana 10 hari pertama terkandung rahmat, 10 hari kedua Maghfirah (pengampunan), dan 10 hari ke tiga ‘itqun minan-nar (dibebaskan dari api neraka). Bulan yang seharusnya setiap umat mensyukuri masih dapat melalui 30 hari sebelum mencapai bulan Syawal. Bulan dimana setiap umat manusia menjadi pengendali bagi hawa nafsunya sendiri. Bulan dimana dengungan kalam Allah di setiap sudut bumi dilantunkan. Bulan di mana rasa keterikatan batin dengan rumah Allah seharusnya semakin dieratkan. Bulan dimana 10 malam-malam terakhir disemikan dengan bersimpuh kepada-Nya.

                     Bagi saya pribadi, bulan ini double hikmah. Hikmahnya tidak jauh-jauh dengan “waktu”. Hikmah waktu pertama: Alhamdulillah saya masih dianugerahi waktu untuk bisa saya manfaatkan bulan yang penuh berkah ini (semoga bulan ramadhan tahun ini lebih baik daripada tahun sebelumnya, amiiin ya Allah). Hikmah yang ke dua: ramadhan tahun ini bertepatan dengan menjelangnya bertambah umur (meskipun di bulan juli nantinya, tepat tanggal 1), banyak harapan dan asa yang ingin saya capai (berusaha dan bermohon kepada sang Mujibud-du’a dengan memanfaatkan keampuhan bulan yang sudah dijamin berkah ini); ketetapan hati dalam iman dan islam, senantiasa bersyukur dan mengingat sang Khaliq (Allahumma a’inni ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatika ya Allah), kesabaran dalam menanti iman yang senantiasa harus dipupuk (rabbi hablii min ladunka zaujan thayyiban wa yakuunu shahiban lii fid dunya wal aakhirah, amiin allahumma amiin), rasa iri, dengki, dan hati yang condong kepada dunia yang harus dibasmi (Allahumma Laa taj’alid dunya Akbara hamminaa, aminn ya Allah), serta memohon agar senantiasa diberi kesehatan dan kemampuan untuk membahagiakan ke dua orang tua (Allahummaghfirlii dzunuubii wa liwalidayya war hamhumaa kamaa rabbayannii shaghiraa). Hanya kepada Allah lah tempat mengadu, meminta, memohon, mengiba, dan berserah diri. Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal maulaa wa ni’man nashiir. Ud’unii astajibu lakum. Semoga dipertemukan dengan ramadhan tahun depan. Amiin, Amiin, Amiin


Bireuen, Jumuah Barakah (Jumat pertama), 10 juni 2016, 05 Ramadhan 1437 H

Siti Sarayulis Binti Tgk. Hasanuddin Bin Tgk. H. Usman