Suatu
keniscayaan bagi setiap pribadi yang hidup di tanah air Indonesia untuk
memahami arti kemerdekaan. Begitu halnya siswa-siswi SMP Sukma Bangsa Lhokseumawe
yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan karnaval untuk merayakan ulang tahun
Republik Indonesia ke 73 di Lapangan Hiraq Lhokseumawe. Mereka diwajibkan untuk
memeriahkan kemerdekaan ini di Sekolah Sukma Bangsa Lhokseumawe dengan mengikuti
kegiatan literasi.
Sebelum
kegiatan literasi dimulai, pemaknaan kemerdekaan menurut para siswa merupakan
kegiatan pertama yang dipandu oleh Ibu Siti Sarayulis. Jawaban yang bervariasi
berdasarkan pendapat para siswa mengawali kegiatan kami pada 18 Agustus lalu
setelah kegiatan berdoa dan absensi siswa. "Bebas dari penjajahan", jawab
salah seorang siswi ketika ditanyai makna kemerdekaan menurutnya. Ada pula yang
menyeletuk, "bebas dari tembak-menembak". Beberapa jawaban lainnya bermuara
pada terjamin rasa aman yang kita rasakan hingga sekarang.
Bukan
tanpa dasar pemilihan kegiatan utama kami pada hari itu, yaitu kegiatan literasi. Memerdekakan rasa ingin
tahu kami terhadap berbagai pengetahuan merupakan tujuan utama kegiatan.
Pastinya sebelum kegiatan mengulik buku dimulai, Ibu Suci Aulia Zahman
menciptakan keakraban di antara para siswa dengan duduk secara melingkar dan melaksanakan
ice breaker “Du Bi Dam”. Meskipun ini
hanya variasi tepukan berdasarkan aba-aba kata “Du Bi Dam”, semangat para siswa
dalam mengikuti instruksi patut diapresiasi. Dibutuhkan konsentrasi agar
ketepatan untuk mencapai keselarasan antara gerakan dan aba-aba. Tujuan ice breaker ini untuk membangkitkan
semangat dan konsentrasi siswa sebelum melaksanakan kegiatan.
Setelah
permainan “Du Bi Dam” selesai, kegiatan utama dimulai. Semua siswa membaca buku
yang mereka bawa dari rumah. Kegiatan membaca dilaksanakan sekitar 45 menit.
Siswa bebas duduk di mana saja bersama teman-teman untuk membaca. Bu Suci dan
Bu Yulis juga menginstruksikan semua siswa untuk kembali duduk dalam lingkaran
setelah 45 menit membaca untuk melaksanakan kegiatan lanjutan yakni “share
reading”. Kegiatan membaca berlangsung dengan lancar.
Dalam
kegiatan share reading, semua siswa
diwajibkan membagi dan bercerita hasil rangkuman bacaan mereka masing-masing.
Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan mendapatkan informasi dan ilmu baru
dari buku yang berbeda yang diceritakan teman tanpa harus membaca. Kegiatan share reading dimulai dengan duduk
membentuk lingkaran. Setelah semua siswa siap, kegiatan berbagi bacaan pun
dimulai dipandu oleh Bu Suci dan Bu Yulis. Secara bergantian, siswa yang
menerima mic langsung menceritakan
hasil bacaannya. Satu persatu siswa selesai berbagi bacaan dan kegiatan
“literasi kemerdekaan” pun selesai. Kegiatan kami ditutup dengan ucapan terima
kasih guru kepada siswa yang aktif dan partisipatif dalam mengikuti kegiatan.
Salam Literasi,
Suci Aulia Zahman
& Siti Sarayulis